Follow | Dashboard

ABOUTAFFISFRIENDSSHOUT

Welcome!! Enjoy & don't say harsh word~
This blog created by Adleeiaillust in 24 July 2011. Blog only looks nice in GOOGLE CHROME

Ryo (SuperCell) Ft. Hatsune Miku
Odds & Ends

Flashforward |Flashback
Cara Membuat Komik Yang Keren
Jumat, 05 Agustus 2011 @ 3:57:00 PM ~ 0 Comments


Saya melihat banyak komik indie dan website komik Indie. Karena saya webmaster dari Blambot artinya saya mendapatkan lusinan (*atau ratusan) email setiap hari dari berbagai macam penduduk komik indie yang ingin memperlihatkan karya mereka. Bagus, kok! Saya senang melihat karya orang lain. Kalian tidak bisa menjadi artis tanpa menjadi penggemar seni. Tetapi banyak orang yang melakukan kesalahan yang sama. Saya juga berkesempatan bekerja sama dengan beberapa artis komik mainsteam, dan saya belajar sebanyak mungkin dari mereka. Kita semua bisa melakukan sesuatu deangan lebih baik. Nah, saya akan mengatakan ini satu kali, setelah itu kalian bisa mengambil hikmah dari pengalaman saya, atau mengabaikannya sama sekali. Tetapi saya jamin jika kalian tidak belajar dari kesalahan kalian, kesalahan itu akan kembali dan menggetok kalian dari belakang.

Karena kalian berpikir...

#1. Saya Ingin Terkenal!
"popular...hell yeah "

Lupakan saja. Jika itu tujuan kalian, siap-siap untuk kecewa. Menjadi terkenal merupakan kesempatan langka. Lakukan karena kalian mencintai apa yang kamu lakukan. Titik. Ada ribuan orang yang melakukan apa yang kalian lakukan bahkan ada yang melakukannya lebih baik dari kalian...dan banyak dari mereka yang tidak pernah menjadi terkenal. Bukan berarti kita tidak bisa berharap menjadi terkenal. Tetapi sebelum bahkan punya kesempatan (untuk menjadi terkenal) kalian perlu belajar.

Kalian sudah belajar, mengumpulkan referensi, menulis blog, chatting di komikoo.com dan mendapat rating bagus di tiap karya maupun spam dan junk, tapi masalah belum selesai selama kalian terjangkit...

#2. Sindrom Cerita Membosankan

Komik tanpa cerita saja saja bohong. Jagoan berotot atau cewe berotot yang kerjaannya nembakin orang akan membuat bosan 99% pembaca kalian setelah buku kedua. Hanya anak-anak dan orang-orang yang kekanak-kanakan atau orang tua yang mengalami masa kecil kurang bahagia yang bertahan dengan komik yang isinya action dan cewek-cewek seksi melulu atau cowo-cowo seksi melulu. Kalian BUTUH cerita. Bukan hanya cerita, tetapi cerita yang bagus. Yang berisi. Dan bagaimana caranya mendapatkan plot seperti itu? JANGAN HANYA BACA KOMIK. Bacalah buku. Nonton film. Dengerin musik. Komik secara umum tidak mendapatkan reaksi emosional yang sama dengan yang diperoleh dari sebuah novel atau film yang bagus. Dan untuk membuat komik yang bagus, kalian harus masuk ke dalam emosi dan pikiran pembaca. Bisa dipastikan hampir semua yang kalian pikirkan sudah pernah dilakukan. Yang perlu kalian lakukan adalah memuntirnya sedemikian rupa menjadi sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya.

..study

or chatting in some random web

Kalian sudah berusaha, mengumpulkan material, menonton film, membaca novel, mendengarkan musik, bahkan kalian sudah bisa menulis spam di tiap forum yang kalian temui dengan indah dan menarik. Tapi saat kalian membuat komik dan menunjukkannya pada teman kalian yang saat itu baru saja putus, dia bilang komik kalian jelek, dan kalian tidak terima lalu mengumpat dan bersembunyi di balik kandang ayam dan berkata...

#3. "Masa Jelek sih! Ngerjainnya aja Tiap Akhir Minggu!"

Jadi kalian sudah punya plot, yang mesum dan menarik misalnya atau tidak mesum dan tidak menarik...sekarang kalian butuh naskah. Sebelum kalian melakukan apapun, tenang dulu. Saya tahu kalian bersemangat. PIKIRANKAN dulu dan jangan salurkan semangat itu ke jalan yang salah. Seminggu. Sebulan. Pikirkan lagi dan lagi. Kalian masih muda, masih banyak waktu, walaupun kalian tua kalian juga masih punya banyak waktu, dibanding yang lebih tua tentunya. Jangan duduk diam didepan komputer dan mengetik ke arah yang tidak jelas seperti editor artikel ini. Buat catatan. Buat peta. Tanyakan pertanyaan yang bisa ditanyakan penulis novel. “Apa tujuan saya?” “Apakah ceritanya mempunyai pembukaan yang kuat, pertengahan yang menggigit, dan akhir yang bagus?” Tanyakan pada diri kalian apakah pembaca dapat berhubungan dengan karakter kalian dan dengan apa yang terjadi dengan karakter kalian. Saat Nate Piekos membuat ATLAND.

“Nate Pikos’s Atland”

Saya membuat cerita latar untuk setiap karakter dan latar selama tiga bulan sebelum saya bahkan menulis episode pertama. Ya, ada memang standar untuk menulis naskah komik tidak begitu jelas. Berbeda untuk setiap penulis, tetapi sangat mirip dengan menulis naskah untuk film. Ini salah satu contohnya:

★ HALAMAN 1
PANEL 1 – arena kapal Induk Blambot. Lanjutan adegan Eddie dan GUS yang sedang dihajar monster. Close Up tangan monster. Didalamnya ada Eddie yang sedang diremas(diremas?) didepan wajah monster. Eddie memberontak. Matanya memejam keras. Eddie kesakitan. Sang monster menyeringai penuh kemenangan.

1. Eddie berpikir – SEBENTAR LAGI SAYA BANGUN
Panel 2 – Monster meletakkan Eddie di dekat mulutnya bersiap untuk memakannya.

2. Eddie berpikir – Sebentar lagi... SEBENTAR LAGI!
Panel 3 C/U pada Eddie, kaget.

3. Suara dari luar Kamera – LETAKKAN DIA KEPARAT BUSUK! 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setiap panel dan dialog diberi nomer. Editor (dan leterrer!) dapat memperkirakan letak balon dialog dengan nomer-nomer tersebut untuk memastikan bahwa mereka tahu siapa yang berbicara dan kemana perginya. “C/U” berarti “Close Up”. Kata yang ditebalkan (bold) ditandai dengan garis bawah atau dengan huruf kapital (all – caps) tergantung metode penulisan naskah yang kalian sukai.

Tulislah lebih dari satu draft! Saat kalian selesai dengan naskah, biarkan orang lain membacanya. Mereka biasanya lebih teliti. Ceritanya jelas di dalam kepala kalian, tetapi yang paling penting adalah bahwa seseorang yang tidak mengetahui apapun mengenai komik kalian, harus mampu mengambil dan memahaminya. Tulis dan tulis lagi. Jika mentok, berhenti dulu dan lakukan hal lain. Jika tidak bekerja juga, tanya pendapat orang lain atau jika tidak ada orang lain, tanyakan pada rumput yang bergoyang, dan masih banyak pilihan lain...


"would you read my manga? oneechan?"

Lalu jika dia menyukainya mungkin dia akan seperti ini


"i love the story you made Ed"

Atau



Berlatih menulis dialog yang baik. Tulislah sesuai kepribadian karakternya dan jangan terlalu sering menggunakan Thesaurus. Sekali lagi, baca novel dan dengarkan bagaimana orang BENERAN berbicara.

Dan sekali lagi kalian berhasil membuat karya yang bagus (menurut kalian dan mempostingnya di webcomic, tembok sekolah atau WC umum, dan dalam hati kalian dengan bangga kalian berpikir...

#4. "Tentu Saja Saya Artis yang Baik, Saya Telah Membaca Komik Seumur Hidup Saya!"

...dan itu berarti kiamat bagi kalian.

“This is the end!"

Bagus kalian membaca banyak komik dan mengagumi artis tertentu. Tetapi jika seluruh pengetahuan dan pelatihan seni kalian datang dari membaca komik kalian hanya akan sukses mengulang karya komik orang lain, atau komik orang lain yang sukses karena diulang oleh orang lain yang disukseskan oleh orang yang mengulang karya orang yang lainnya lagi.

Kebanyakan artis papan atas tidak hanya membaca komik untuk belajar gambar. Mereka mengikuti sekolah seni atau tidak mengikutinya, terserahlah, atau mereka memiliki pengalaman seumur hidup sebagai ilustrator profesional. KALIAN HARUS mengetahui peraturan dunia seni sebelum kalian mulai melanggarnya. Tidak ada jalan pintas. Belajarlah seni klasik, sejarah seni, desain grafis, penyutradaraan dan seni visual lain yang kalian bisa.

“what do you want me to teach you?"

#5. Latar Belakang

OK hanya ada satu cara untuk mengatakan ini ... GAMBAR LATAR BELAKANG-nya! Saya melihat ini sebagai masalah sehari-hari dan ini hanya merupakan tanda kemalasan. Saya tahu menggambar latar belakang membosankan. Kalian tidak perlu menggambarnya di SETIAP panel, tetapi dalam menetapkan gambar yang menunjukan kepada pembaca DIMANA adegan itu berlangsung, HARUS ada latar belakang. Jika kalian membolak-balik komik kalian akan menemui adegan yang menentukan. Kalian juga akan menyadari bahwa kebanyakan adegan action mempunyai sedikit latar belakang kecuali latar belakangnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari adegan action. Hal ini dilakukan untuk memusatkan perhatian pembaca dan meniru kecenderungan pembaca untuk memisahkan informasi tidak penting selama saat-saat menegangkan.

Saya beruntung bisa berbicara dengan Walt Simonson saat saya baru mulai, dan dia memberikan saya nasihat ini “kamu harus menggambar setiap puntung rokok, setiap tempat sampah dan setiap sabuk pengaman karena mereka sama pentingnya dengan karakter utama kamu,” dan dia benar. Bayangkan betapa kreatifnya kalian dalam merancang kostum superhero kalian. Begitulah seharusnya kalian bersikap terhadap latar belakang kalian. Keluar dan lihat sekeliling. Resapi. Ingat bagaimana penampakannya. Ingatlah semua hal yang kalian lihat di jalan jadi saat kalian harus menggambarnya tidak ada yang kelupaan. “Aduh saya lupa menggambar sabuk pengaman di mobil itu” (Itu yang dilihat Walt dari gambar saya!) yang paling penting mulailah mengumpulkan referensi! Kumpulkan gambar dari majalah, ambil foto dan keluar dan melihat apapun yang bisa kalian lihat. Gunakan internet. Saya melakukannya. Perlu gambar tikus? Cari online! Mobil pemadam kebakaran? Cari Online....

"be careful when browsing ..onii~chan~"

#6. Perspektif

Tidak ada yang lebih merusak gambar daripada perspektif buruk. Kedalaman memberikan nuansa nyata pada halaman kalian. Pelajari mengenai perspektif 2 titik hilang, 3 titik hilang dan tipe perspektif lainnya. Saat kalian sudah terampil kalian bisa bermain-main dan melakukan efek yang keren seperti meniru lensa fish eye. Atau kalian bisa membuat hal yang seperti ini.

"very…perspective"

#7. Desain Grafis

Disadari atau tidak, 50 % dari setiap halaman merupakan desain grafis dan 50 %nya ilustrasi. Halaman itu harus mengalir dan enak dipandang. Ambil naskahnya dan buat coretan setiap halamannya, kalau perlu selusin coretan. Coretan ini tidak perlu besar-besar, cukup kecil saja untuk menentukan bagaimana tata letak setiap panel dan letak balon dialog. Gunakan kertas putih 8.5” x 11” dan pensil cukup gunakan ¼ halaman.

#8. Sinematografi

Ini nasehat yang paling sering saya berukan kepada komikus amatir. Tontonlah film dan pelajari penyutradaraan. Saat saya mulai membuat komik, saya kagum karena membuat panel panel komik sangat mirip dengan menyutradarai film. Pelajari sudut pandang yang cocok dengan suasana yang kamu coba gambarkan. Jadi intinya jangan cuma mengambil pose pose berbahaya secara terus menerus.

"cinematographic..."

#9. Media

Orang-orang akan menyuruh kalian untuk menggunakan kuas saat menintai gambar kalian, kadang mereka meminta kalian menggunakan baju rombeng untuk menggambar, atau kalian harus menggunakan kertas merek tertentu atau kalian harus menggambar komik dalam ukuran tertentu...Tahu tidak? Ternyata tidak perlu. Gunakan apapun yang kalian inginkan, TETAPI coba semua cara terlebih dahulu. Miliki pengetahuan mengenai berbagai media yang berbeda, kalian tidak pernah akan tahu suatu saat penulis naskah atau editor kalian meminta kalian menggunakan metode tertentu. Umumnya artis komik menggunakan 11”x17” bristol board, yang di dibatas dalam area sebesar 10”x 15”. Kalian bisa melihat ukurannya disini.

#10. Lettering

Lettering merupakan representasi dari setiap petunjuk yang berbunyi dan setiap baris dialog dalam buku kalian. Letterer merupakan desainer grafis dalam dunia komik. Lettering penting. Semua huruf harus cocok dengan desain grafis setiap halaman komik kalian dan menambah “rasa” dari komik kalian. Pilih huruf kalian dengan bijak. Jika kalian bisa me-letter sendiri, lebih baik. Bagus juga untuk mengetahui dasarnya. Dengan kemajuan teknik lettering komputer, setiap orang bisa mempunyai teks yang layak untuk komiknya. Bukan hanya menggunakan Times New Roman yang akhirnya membuat komik kalian tampak seperti skripsi bergambar.

#11. Pakai Dasi, Karena Kalian Pengusaha!

Komik kalian telah selesai. Keren. Tetapi tunggu dulu! Tidak seorang pun bisa membacanya(*atau mungkin tidak ada yang mau membacanya). Jadi kalian harus berusaha agar orang bisa (dan mau) untuk membacanya. Mau dilakukan secara indie hardcore dengan Xerox, atau dicetak secara profesional, kalian HARUS belajar untuk mempromosikan karya kalian, dan akrab dengan politik pembuatan komik. Gunakan setiap sumber daya; buat website, Cerita kepada setiap orang, tunjukan kepada orang, gunakan internet untuk mencari alamat toko komik dan kirimkan selebaran pada mereka, hubungi distributor seperti Diamond, sebarkan iklan, yakinkan toko komik lokal untuk melakukan acara penandatanganan buku kecil-kecilan di toko mereka, kalau perlu ajak teman-teman kalian dan buat mereka seolah-olah seperti fans kalian di mata publisher, buat spanduk dan coba berorasi, promosikan komik kalian saat demo atau pertandingan sepak bola... dan seterusnya, namun jangan tumpukan seluruh hidup kalian pada kesuksesan buku ini. Walaupun kalian mencurahkan jiwa raga kalian ... kalian mungkin tidak akan mengumpulkan cukup uang untuk hidup. Selalu miliki “Rencana Cadangan”. Begitulah kenyataannya. Kalian harus melakukannya pertama kali karena kalian senang, dan keuntungan diurutan kedua ...yang artinya...

#12. Selamat, Anda Bangkrut!

Jika kalian menjalankan komik xerox (fotokopi), siap-siap mengeluarkan beberapa ratus dollar (atau ratus ribu rupiah) atau lebih per 100 eksemplar, dan untuk sementara berhenti membeli kancing baju dan tisu karena kalian terlalu “kasar” saat tidur, dan siapa yang tahu berapa banyak lagi untuk promosi. Jika kalian mencetaknya secara profesional, pastinya lebih membengkak lagi, dan semakin lama kalian harus menahan diri untuk membeli sabun. Harganya berbeda-beda antara setiap percetakan (bandingkan semuanya! Setiap rupiah yang dikeluarkan harus dianggap hangus. Gunakan asumsi sebagai berikut : 3000 US$ yang kalian habiskan menguap karena penjualan kalian kemungkinan tidak akan menutupinya.

”th..then what should I do senpai?”

#13. Kesimpulannya

Dengan semua yang saya katakan tadi, kalian mungkin akan berpikir saya apatis terhadap penerbitan mandiri Kenyataannya tidak. Saya punya faktanya, dan kalian bisa membacanya. Ingat: Lakukan karena kalian mencintai membuat komik. Dan jika kalian mencintainya, kalian pasti akan mengusahakan yang terbaik.

Poll:
Why did you pick a Manga or comic?
Hobby
Story 
Looks like there will be cute girls or cute boys 
Yaoi or Yuri 
The super sexy onee san as cover, or super cool random oniichan 
eading review 
equel 
emake 
opularity 
h whatever, kiss my ass 

Full credit to Nate Piekos, translated by Roelworks san, edited by Anonymous 

Label: